MAKALAH
FILSAFAT PENDIDIKAN
“Fungsi Pendidikan Dalam Kehidupan Manusia Sebagai Makhluk Biologis”
Dosen
Pembimbing:
SALAMAH
EKA SUSANTI, M.Si
( V - E / UTAMA )
Oleh: Zet Affan
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ZAINUL HASAN
KRAKSAAN - PROBOLINGGO
FAKULTAS TARBIYAH
2009-2010
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Halaman Judul
…………………………………………………………….
Kata Pengantar
……………………………………………………………
Daftar Isi
……………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................
A.
Latar Belakang Masalah
..................................................
B.
Rumusan
Masalah …………………………………………..
C.
Tujuan
Penulisan ……………………………………………
D.
Metode
Penulisan …………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................
“Fungsi Pendidikan Dalam
Kehidupan Manusia Sebagai Makhluk Biologis”.........
BAB III Penutup..................................................................................
A. Kesimpulan ......................................................................
B.
Saran
...............................................................................
C.
Daftar Pustaka..................................................................
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Rasa Syukur senantiasa kami haturkan
kepada Tuhan dari segala tuhan (Allah) yang telah mengamanatkan kepada kita
untuk senantiasa berproses melanjutkan perjuangan pendahulu demi kedamaian dan
keadilan. Sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan pada sang presiden
islam dunia, sang revolusioner sejati nabi Muhammad SAW.
berkat kegigihannya kita bisa merasakan suasana zaman yang penuh dengan nuansa
perubahan dan tetap dalam dialektika pengetahuan untuk melawan ketidak adilan dan dalam hal ini penulis juga dapat merampungkan
makalah ini dengan judul “Fungsi Pendidikan Dalam Kehidupan Manusia
Sebagai Makhluk Biologis”
Selain itu kami
mengucapakn ribuan terima kasih kepada yang terhormat dan kami ta’dimi.
1.
KH. Mutawakkil
Alallah, SH,. MM. selaku pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, beserta
keluarga yang dengan keikhlasan, kelembutan dan kesabarannya yang telah
mengajarkan dan membuat kami memahami arti dari sebuah pengabdian.
Selanjutnya jami ucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat dan
sangat terpelajar.
2. Drs. H. M.
Su’ud Agaf, SH,. MH. Selaku Rektor Sekolah Tinggi Agama Islam Zainul Hasan yang
telah memotivasi kami dengan etos kerja dan disiplin ilmu yang baik.
3. Salamah Eka
Susanti, M.Si. selaku dosen pembimbing kami, yang dengan sabar telah mendidik
dan mengasah otak kami.
4. Kepada yang
membawa kami menuju ilmu pengetahuan dari sejak kecil hingga saat ini, yaitu
Ayahanda dan Ibunda tercinta.
5. Dan tak lupa
pula kami mengucapkan banyak terima kasih kepada sahabat-sahabat kami, yang
telah menciptakan tawa dan emosi yang membuat penulis menjadi orang yang dapat
memahami apa arti dari sebuah kehidupan bersama orang lain dan juga yang selama
ini telah membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini dan yang selalu memberi
kami imajinasi dan pandangan ke depan untuk menuju kesuksesan yang lebih baik.
Demikian dari kami,
dengan kerendahan bahasa dan hati penulis menyadari bahwa untuk mencapai kesempurnaan
itu melalui banyak proses, dengan satu harapan yang sederhana, semoga makalah
ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca dan penulis, dan semoga tugas
makalah ini dapat memperkaya referensi keilmuan dan khasanah pendidikan
khususnya mahasiswa – mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam Zainul Hasan
Genggong. Amin...
Mahasiswa…!
“Bila dirimu bangga
dengan bangku kuliah yang kau duduki sampai senyummu terbahak, nyaring
terdengar diantara sahabat-sahabatmu, “menolehlah…!!! Ternyata di belakangmu masih menyisakan luka dan tangis yang
tak mampu negeri ini menghapusnya”.
Wallahulmuwafieq ila aqwamittharieq
Wassalamu’alaikum Wr.
Wb
Kraksaan, 08 Januari 2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Pendidikan adalah proses penyesuian diri
secara timbal balik antara manusia dengan alam, dengan sesama manusia atau juga
pengembangan dan penyempurnaan secara teratur dari semua potensi moral,
intelektual, dan jasmaniah manusia oleh dan untuk kepentingan pribadi dirinya
dan masyarakat yang ditujukan untuk kepentingan tersebut dalam hubungannya
dengan Allah Yang Maha Pencipta sebagai tujuan akhir.
Ahmad D. Marilba mengatakan bahwa,
“Pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh si pendidik terhadap si terdidik
dalam hal perkembangan jasmani dan rohani menuju terbentuknya kepribadian yang
utama.
Dalam tujuan Pendidikan Nasional
disebutkan bahwa pendidikan ditujukan untuk menghasilkan manusia yang
berkualitas yang dideskripsikan dengan jelas dalam UU No. 2 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN)
1993, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif,
terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, dan
produktif serta sehat jasmani dan rohani, berjiwa patriotik, cinta tanah air,
mempunyai semangat kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran pada sejarah
bangsa, menghargai jasa pahlawan, dan berorientasi pada masa depan.
B. Rumusan Masalah
Setelah melihat beberapa pernyataan di atas, sehingga muncul di benak
penulis untuk merumuskan masalah sebagai berikut: Apa itu Pendidikan, dan
Hubungannya dengan Manusia Sebagai Makhluk Biologis.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan kami menulis makalah ini yang berjudul “Fungsi Pendidikan Dalam
Kehidupan Manusia Sebagai Makhluk Biologis” adalah agar supaya dapat memahami
Sub Bahasan Filsafat ilmu Pendidikan ini dapat didekati dari permasalahan pokok
tentang apa itu Filsafat, Ilmu dan Pendidikan.
D. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah yang digunakan dalam penulisan makalah ini
adalah metode deduktif yaitu penulis menarik kesimpulan dari pernyataan unun
menuju pernyataan khusus.
BAB
II
PEMBAHASAN
“Fungsi
Pendidikan Dalam Kehidupan Manusia Sebagai Makhluk Biologis”
Pendidikan dalam gerak sejarahnya selalu
mengarah pada progresivitas dan
transformativitas kehidupan manusia, sehingga eksistensinya pun mesti pula
memuat segala sesuatu yang dibutuhkan manusia, tidak saja yang berdimensi
pragmatis, tetapi juga idealis; tidak saja bercorakkan yang profan, tetapi juga
yang sakral; tidak saja sarat dengan muatan pengetahuan, tetapi juga
moral; untuk kepentingan individu maupun
sosial yang mencakup kepentingan kehidupan
sekarang ataupun mendatang.
Esensi
pendidikan sebagai pengupayaan ke arah perubahan-perubahan perilaku yang
lebih “baik”, menircayakan adanya perubahan-perubahan sebagaimana yang
diinginkan, sesuai dengan tujuan-tujuan
yang telah digariskan oleh suatu lembaga
pendidikan sekolah, sebagai bukti nyata adanya aktivitas pendidikan itu
sendiri. Perubahan yang dimaksud tentukan bernuansakan progresivitas humanitas,
baik konteks hubungan dirinya dengan masyarakat, alam maupun Tuhannya.
Pendidikan sekolah sebagai lembaga yang
ditugaskan untuk pengembangan humanitas manusia, pada dasarnya juga mengemban
tugas pembinaan biologis,
karena memang manusia diciptakan Tuhan untuk biologis, sehingga dalam pendidikan, nilai-nilai biologis mestilah
menjadi bagian yang integral dalam setiap usaha kependidikannya. Secara
struktural-formal tidak mesti hanya sekedar tercantum dalam orientasi dan
tujuan pendidikan semata, tetapi hendaklah juga terjalin kelindan dalam
setiap denyut nadi aktivitas
kependidikan itu
sendiri.
Adanya indikasi keterasingan biologis dan
nilai-nilai humanitas dalam lembaga kependidikan sekolah yang ditandai dengan
orientasi keilmuan yang semata-mata untuk ilmu-an sich dan pemisahan yang tajam antara
ilmu pengetahuan dan moral merupakan sesuatu indikasi yang menunjukkan telah bergesernya
ideologi dan biologis
pendidikan kepada sesuatu yang bukan esensinya. Melalui analisis filosofis dengan gaya penalaran
deduktif-induktif dan induktif-deduktif, tulisan ini berupaya mencarikan solusi
atas persoalan apa dan bagaimana bentuk dan corak biologis kependidikan yang difokuskan pada permasalahan, idealitas
manusia dan kemanusiaan serta hal-hal yang berkenaan dengan masalah
esensi pendidikan dan
pemanusiaan.
Identitas Manusia Karena upaya
kependidikan tidak lain adalah suatu upaya pemanusiaan, maka untuk melihat biologis kependidikan
itu mesti diawali dengan mendudukkan makna dan orientasi humanitas agar segala
yang akan ditempuh dalam kegiatan kependidikan tidak lari dari esensinya.
Kata
insan
dikaitkan dengan aspek utama kemanusiaan, yaitu kemampuan penalaran yang dengan
dayanya ini, manusia mampu mengamati, mencermati, menangkap, mengidentifikasi
dan menganalisis berbagai kasus dan kondisi dengan cara menghubungkan
fakta-fakta dalam berbagai realitas menuju
pengambilan suatu kesimpulan yang akan menjadi pelajaran dan hikmah yang
berguna bagi kehidupannya.
Jika dilihat pula dari asal katanya al-uns
atau anisa yang berarti jinak memberikan isyarat, bahwa manusia memiliki
potensi biologis untuk
mudah beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan berbagai lingkungan dalam
realitas kehidupannya. Manusia di sini
dilihat sebagai makhluk biologis yang
ditunjukkan dengan sikap ingin hidup berkelompok dan bermasyarakat, menata
kehidupan dalam suatu komunitas, di samping juga ingin bersahabat dengan orang
lain di luar diri dan kelompoknya serta berlaku ramah dengan lingkungan dan
alam yang mengelilinginya.
Manusia
dalam konteks ini, adalah makhluk yang memiliki potensi cinta kedamaian
dan keharmonisan dalam hidupnya. Oleh karena itu, perselisihan dan pertengkaran
di antara manusia adalah semacam penyimpangan natural kemanusiaannya dan atau
karena adanya penekanan potensial humanitas lainnya yang saling mendesak,
sehingga sifat potensial ini tidak teraktualisasikan dalam tindakan.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan adalah proses penyesuian diri
secara timbal balik antara manusia dengan alam, dengan sesama manusia atau juga
pengembangan dan penyempurnaan secara teratur dari semua potensi moral,
intelektual, dan jasmaniah manusia oleh dan untuk kepentingan pribadi dirinya
dan masyarakat yang ditujukan untuk kepentingan tersebut dalam hubungannya
dengan Sang Maha Pencipta sebagai tujuan akhir.
Pdndidikan mutlak harus ada pada manusia,
karena pendidikan merupakan hakikat hidup dan kehidupan. Pendidikan berguna
untuk membina kepribadian manusia. Dengan pendidikan maka terbentuklah pribadi
yang baik sehingga di dalam pergaulan dengan manusia lain, individu dapat hidup
dengan tenang. Pendidikan membantu agar tiap individu mampu menjadi anggota
kesatuan sosial manusia tanpa kehilangan pribadinya masing-masing.
Pada hakikatnya pendidikan menjadi
tanggung jawab bersama, yakni keluarga, masyarakat, dan sekolah/ lembaga
pendidikan. Keluarga sebagai lembaga pertama dan utama pendidikan, masyarakat
sebagai tempat berkembangnya pendidikan, dan sekolah sebagai lembaga formal
dalam pendidikan. Pendidikan keluarga sebagai peletak dasar pembentukan
kepribadian anak.
B. Saran
Sehubungan dengan adanya makalah fungsi pendidikan dalam
kehidupan manusia sebagai makhluk biologis, maka diberikan saran yang berkaitan dengan Identitas
Manusia Karena upaya kependidikan tidak lain adalah suatu upaya pemanusiaan,
maka untuk melihat biologis
kependidikan itu mesti diawali dengan mendudukkan makna dan orientasi humanitas
agar segala yang akan ditempuh dalam kegiatan kependidikan tidak lari dari
esensinya.
Kami juga
menyadari bahwa makalah ini baik dari segi susunannya, tulisannya dan atau
isinya tidak terlepas dari kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari
pembaca sangat kami harapkan dan kami tunggu dalam upaya penyempurnaan agar
makalah ini menjadi lebih baik.
Daftar Pustaka / Rujunkan
- Abul `Ainain, `Ali Khalil, Falsafah al-Tarbiyat al-Islamiyah fi nal-Qur`an al-Kar?m, Dar al-Fikr al-`Arabiy, 1980.
- Al-Abrasyi, Athiyah, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1987.
- Al-Syaibani, Omar Muhammad al-Toumy, Falsafah Pendidikan Islam, Terj. Hasan Langgulung, Bulan Bintang, Jakarta, 1979.
- Langgulung, Hasan, Manusia dan Pendidikan; Suatu Analisis Psikologi dan Pendidikan, al-Husn Zikra, Jakarta, 1995.
- Muhammad, Abu Bakar, Membangun Manusia Seutuhnya Menurut al-Qur`an, al-Ikhlas, Surabaya, 1987.
- Dt. Mangkudum, N.A.Rsyid, Manusia dalam Konsep Islam, Karya Indah, Jakarta, 1983.
- Al-`Aqad, Abbas Mahmud, al-Insan Filsafat al-Qur`an al-Karim, Dar al-Qalam, Kairo, 1973.
- Al-Quran dan terjemahnya, 1977. Jakarta: PT. Bumi Restu.